21 Mei 2009

BARIS BERBARIS

PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)

( Bag. I )

Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .

Apa itu Baris Baerbaris ?

  1. Baris Berbaris

a. Pengertian

Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

b. Maksud dan tujuan

1) Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.

2) Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.

3) Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.

4) Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.

5) Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.

  1. Aba-aba

a. Pengertian

Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.

b. Macam aba-aba

Ada tiga macam aba-aba yaitu :

1) Aba-aba petunjuk

2) Aba-aba peringatan

3) Aba-aba pelaksanaan

1. Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.

Contoh:

a) Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK

b) Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK

2. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.

Contoh:

a) Lencang kanan - GERAK

(bukan lancang kanan)

b) Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)

3. Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:

a) GERAK

b) JALAN

c) MULAI

a. GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.

Contoh:

-jalan ditempat -GERAK

-siap -GERAK

-hadap kanan -GERAK

-lencang kanan -GERAK

b. JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.

Contoh:

-haluan kanan/kiri - JALAN

-dua langkah ke depan -JALAN

-satu langkah ke belakang - JALAN

Catatan:

Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU

Contoh:

-maju - JALAN

-haluan kanan/kiri - JALAN

-hadap kanan/kiri maju - JALAN

-melintang kanan/kiri maju -J ALAN

Tentang istilah: “maju”

· Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.

· Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.

Misalnya:

· Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.

· Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.

· Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.

Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.

Tentang aba-aba : “henti”

Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.

Contoh:

Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.

c. MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.

Contoh:

-hitung -MULAI

-tiga bersaf kumpul -MULAI

4. Cara memberi aba-aba

a) Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.

b) Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.

Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK

Pelaksanaanya :

· Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.

· Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.

c) Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.

· Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.

d) Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.

e) Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.

f) Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.

g) Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.

h) Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !

Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK

Sumber/ Referensi :

1. Pedoman Penyelenggaraan Paskibraka - Depdiknas.

2. Peraturan Baris Berbaris - Pusdiklat TNI-AD





by anja

Selengkapnya...

20 Mei 2009

LAMBANG LENCANA WILAYAH KWARDA JAWA TENGAH







Arti dan Kiasan



1. Huruf Jawa Tengah berwarna Merah : Melambangkan keberanian
2. Coklat muda sebagai dasar lambing : Melambangkan keadilan dan kemakmuran masyarakat Jawa Iengah
3. Bintang segi 5 melambangkan : Kepemimpinan luhur berdasarkan Pancasila
4. Sepuluh lidah api berwarna Merah : melambangkan dasadharma yang akan dipertahankan secara bersama
5. Padi dan Kapas : Melambangkan keadilan dan Kemakmuran
6. Keris berlekuk 3 : Melambangkan Trisatya
7. Blencong/sumber api : Melambangkan sumber penerangan pada tingkah laku
8. Stupa : melambangkan tingginya budaya kita
9. Cikal Tunas kelapa: Melambangkan Pramuka sebagai cikal bakal bangsa Indonesia

Arti secara keseluruhan : Pramuka sebagai cikal bakal Indonesia akan melaksanakan darmabaktinya dengan berpegang teguh pada Trisatya dan Dasadharma dengan tidak meninggalkan kepribadian menuju Masyarakat yang adil dan Makmur.

Diciptakan oleh Subagyo

Selengkapnya...

14 Mei 2009

TATA TERTIB AMBALAN
ALI BIN ABI THOLIB/SITI KHADIJAH
PANGKALAN SMK NU UNGARAN

1. Tidak diperkenankan memakai dek bantara sebelum setangan leher dan sepatu terpakai.
2. Wajib memaki SPL saat kegiatan Pramuka
- setangan leher, dek bantara dan bet Ambalan
- sepatu , kaos kaki ,dan ikat pinggang berwarna hitam
3. Wajib berangkat Pramuka hari jum’at.

4. Saling bekerjasama saat melakukan kegiatan Pramuka.
5. 10 menit sebelum kegiatan dimulai Dewan Ambalan berkumpul terlebih dahulu.
6. Dilarang bermain HP saat disaat kegiatan Pramuka berlangsung.
7. Mengikuti pembekalan materi setiap kamis.
8. Wajib hadir setiap diadakan pertemuan atau rapat.
9. Lebih mementingkan kepentingan tugas dari pada kepentingan pribadi(DISIPLIN).
10. Setiap pertemuan harus on time.
11. Dilarang saling menyalahkan antara anggota Dewan Ambalan meski telah melakukan kesalahan.
12. Benar – benar serius saat mengikuti kegiatan pramuka tidak banyak bercanda saat waktu memang serius.
13. Dewan saling menyapa dan berperilaku baik .
14. selalu rapi saat mengikuti pertemuan/rapat.
15. Saat rapat dilarang rami/ngomong sendiri.



Selengkapnya...

09 Mei 2009

Kata-kata Bijak



-- Jangan putus asa , tidak semua orang menilai manusia dari fisiknya
.. DONT JUDGE THE BOOK BY THE COVER .. (Jangan menghukum buku karena
dia meninggalkan koper).



-- Jangan salahkan diri anda kalau anda jelek, salahkanlah orangtua
anda, karena jelek itu keturunan .. LIKE FATHER LIKE SON (Suka
bapaknya, suka juga sama anaknya).

-- Perbaiki inner beauty anda, itu kalau anda merasa sisi luar anda
udah ancur ga ketolong lagi .. THE BEAUTY IS UNDER THE SKIN (Jadi cakep
kalo udah ganti kulit)

-- Jgn sakit ati kalo dikatain jelek,cuek aja, pokoknya kafilah
m'gonggong [censored] tetap berlalu .. NO GAIN WITHOUT PAIN (Ga dapet
duit kalo ngga kesakitan dulu...kaya kuda lumping).

-- Jadilah diri anda anda sendiri, kalau anda jelek syukurilah
kejelekan anda .. JUST BEE YOURSELF (Kesengat tawon, itulah kamu (muka
kamu)).

-- Kalau orang lain menilai anda jelek, jangan skeptis, penilaian
manusia tidak selalu benar ... THE TRUTH IS OUT THERE (Yang bener boleh
keluar).

-- Cakep-jelek itu tergantung lingkungan, misalnya anda disini jelek
tapi di Afrika bisa paling ganteng .. THE RIGHT MAN IN THE WRONG PLACE
(Orang disebelah kanan, salah tempat, harusnya disebelah kiri).

-- Cinta tidak memandang cakep atau jelek, gak percaya? Tanyakan hal
ini sama orang jelek .. LOVE IS BLIND (Pacarilah orang buta).




Selengkapnya...

03 Mei 2009

Muncak G.Ungaran

kami Ambalan Ali bin Abi Tholib dan Siti Khadijah

Kemah pelantikan dewan ambalan dan pasukan inti diwarnai dengan berbagai macam cobaan dan rintangan. Mulai dari awal keberangkatan kami sudah mendapat suatu ujian dari persiapan Panitia dan Perlengkapan Peserta serta hujan yang mengguyur kami . Yang paling saya sesalkan dari semuanya adalah mereka yang menyepelekan semua kaidah yang ada dalam pramuka.

evaluasi untuk kegiatan kemarin
1.panitia terlalu menyepelekan semua yang ada hal ini di tunjukan dengan sedikitnya panitia yang kumpul saat rapat.
2.Ketua panitia terlalu meremehkan dan bahkan mengecewakan kami,ditunjukan dengan bukti saat ada rapat malah sibuk masang spanduk sekolah dan dia sebagai ketua tidak menunjukan tanggung jawabnya yang sudah ia sadari sebelumnya.
3.Kurang persiapan Panitia mengenai semua hal seperti perlengkapan p3k, upacara pelantikan,dan peralatan peserta.

hal yang aku anggap sangat memalukan adalah keterlambatan dalam pembuatan kaos ambalan sehingga semuanya mendapat efek buruk darinya.
sungguh aku mengaku salah dan mohon maaf untuk semuanya.

ada kejadian yang pertama dalam pendakian ambalan kami
kesurupan
semoga tidak terulang untuk yang keduakalinya.


Selengkapnya...